Tugas Jaringan Komputer,
Nama :Gunawan
Nim :085410205
1.Perbedaan Routing static dan rauting Dinamic
Routing statik
- Router tidak berbagi informasi routing..
- Jumlah gateway terbatas.
- Routing tabel dibuat manual.
Routing dinamik
- Router berbagi informasi routing secara otomatis
- Jumlah gateway sangat banyak.
- Routing tbael dibuat secara dinamik.
- Membutuhkan protokl routing seperti RIP atau OSPF
2.Penjelasan dan perbedaan Distance Vector dan Link State
DISTANCE VEKTOR
Distance
Distance adalah biaya untuk mencapai tujuan, biasanya didasarkan pada jumlah jalur host yang dilewati, atau total semua administrasi metrik yang ditugaskan pada link di jalur.
Vector
Dari sudut pandang routing protokol, vector adalah interface lalu lintas yang akan diteruskan keluar untuk mencapai sebuah tujuan yang diberikan jaringan sepanjang rute atau jalur yang dipilih oleh protokol routing sebagai jalur terbaik ke tujuan jaringan.
Distance vector protokol menggunakan perhitungan jarak ditambah dengan jaringan intreface keluar (vector) untuk memilih jalur terbaik ke tujuan jaringan . Jaringan protokol (IPX, SPX, IP, Appletalk, DECnet dan lain-lain) akan meneruskan data menggunakan jalur terbaik yang dipilih.
Keuntungan dari Protokol Distance Vector
Protokol seperti RIP telah ada sejak lama dan paling banyak digunakan, namun tidak semua perangkat yang melakukan routing akan mengerti RIP.
LINK STATE
Protocol link state melacak status dan jenis koneksi masing-masing link dan menghasilkan metriks yang dihitung berdasarkan itu dan faktor-faktor lain, termasuk beberapa yang diset oleh administrator jaringan. Protokol link state mengetahui apakah link atas atau bawah dan berapa cepatnya dan menghitung biaya ‘untuk sampai ke sana’. Sejak router menjalankan routing protokol untuk mengetahui bagaimana untuk mencapai tujuan, Anda bisa memikirkan link state sebagai status interface pada router. Protokol link state akan mengambil jalur yang mempunya lebih banyak hop, tapi yang menggunakan media yang lebih cepat daripada jalur lambat yang menggunakan media dengan lebih sedikit hop.
Karena kesadaran mereka dari jenis media dan faktor lainnya, protocol link state memerlukan pengolahan daya lebih (logika sirkuit yang lebih dalam kasus ASICs) dan memori. Distance vector algoritma yang sederhana membutuhkan perangkat keras sederhana.
Perbedaan Link State dan Distance Vector
Lihat Gambar. 1-1 di bawah ini. Jika semua router yang menjalankan protokol link state, jalur atau ‘rute’ yang dipilih akan dari A B langsung melalui link serial ISDN, meskipun link tersebut sekitar 10 kali lebih lambat dari rute langsung dari A C D B.
Protokol Link State akan memilih jalur A B C D karena menggunakan media yang lebih cepat (100 Mb ethernet). Dalam contoh ini, akan lebih baik untuk menjalankan suatu routing protokol Link State, tetapi jika semua link di jaringan kecepatannya sama, maka protokol Distance Vector lebih baik.
3.Penjelasan
1. RIP -- menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector,
2. IGRP -- menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector,
3. OSPF -- menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link state,
4. EIGRP -- menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector.
5.BGP –(protocol routing eksterior dengan algoritma advan cisco distance vector)
Routing Information Protocol (RIP)
Routed protocol digunakan untuk user traffic secara langsung. Routed protocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskandari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya. RIP merupakan salah satu protokol routing distance vector yang digunakan oleh ribuan jaringan di dunia. Hal ini dikarenakan RIP berdasarkan open standard dan mudah diimplementasikan. Tetapi RIP membutuhkan
konsumsi daya yang tinggi dan memerlukan fitur router routing protokol. Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut:
• Routing protokol distance vector,
• Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur,
• Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang,
• Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
1. RIP Versi 1
• Dokumen → RFC1058,
• RIP → routing vektor-jarak yang dimodifikasi dengan triggered update dan split horizon dengan poisonous reverse untuk meningkatkan kinerjanya,
• RIP → diperlukan supaya host dan router dapat bertukar informasi untuk menghitung rute dalam jaringan TCP/IP,
• Informasi yang dipertukarkan RIP berupa :
a. Host
b. Network
c. Subnet
d. Rutedefault
2. RIP Versi 2
• Enhancement dari RIP versi1 ditambah dengan beberapa kemampuan baru,
• Algoritma routing sama dengan RIP versi1,
• Bedanya terletak pada format dengan tambahan informasi yang dikirim,
• Kemampuan baru :
a. Tag →untuk rute eksternal,
b. Subnet mask,
c. Alamat hop berikutnya,
d. Autentikasi.
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector. Router yang menggunakan distance vector harusmengirimkan semua atau sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua router tetangganya. Isi dari informasi routing adalah:
• Identifikasi tujuan baru,
• Mempelajari apabila terjadi kegagalan.
IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco.
IGRP
mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah:
• Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek,
• Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda,
• Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar.
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya:
• Bandwidth
• Delay
• Load
• Reliability
OSPF (Open Shortest Path First)
OSPF merupakan interior routing protocol yang kepanjangan dari Open
Shortest Path First. OSPF didesain oleh IETF ( Internet Engineering Task Force )
yang pada mulanya dikembangkan dari algoritma SPF ( Shortest Path First ).Hampir sama dengan IGRP yaitu pada tahun 80-an. Pada awalnya RIP adalah routing protokol yang umum dipakai, namun
ternyata untuk AS yang besar, RIP sudah tidak memadai lagi. OSPF diturunkan dari beberapa periset seperti Bolt, Beranek, Newmans. Protokol ini bersifat open yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun. OSPF dipublikasikan pada RFC nomor 1247. OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan
karakteristik sebagai berikut:
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
b. Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
c. Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
d. Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.
.BGP –(protocol routing eksterior dengan algoritma advan cisco distance vector)
a.Menggunakan routing protocol distance vector
b.Digunakan antara ISp dengan ISP dan client client
c. Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
Routing Static Routing Dinamic
Routing 1
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname Sterling
Router(config)#hostname Sterling
Sterling(config)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Sterling#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Sterling#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Sterling(config)#interface FastEthernet0/0
Sterling(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Sterling(config-if)#
Sterling(config-if)#exit
Sterling(config)#interface FastEthernet0/1
Sterling(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up
Sterling(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.0
Sterling(config-if)#exit
Sterling(config)#interface FastEthernet0/0
Sterling(config-if)#ip address 172.16.2.1 255.255.255.0
Sterling(config-if)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Hoboken#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Sterling#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Sterling(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Sterling(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Sterling(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2
Sterling(config)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Sterling#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Sterling#
====== Dinamik ===================
Sterling>enable
Sterling#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Sterling(config)#router rip
Sterling(config-router)#network 172.16.0.0
Sterling(config-router)#
Sterling(config-router)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Sterling#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Sterling#
================================================
Routing 2
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Hoboken
Hoboken(config)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Hoboken#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Hoboken#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Hoboken(config)#interface FastEthernet0/0
Hoboken(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Hoboken(config-if)#
Hoboken(config-if)#exit
Hoboken(config)#interface FastEthernet0/1
Hoboken(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up
Hoboken(config-if)#
Hoboken(config-if)#exit
Hoboken(config)#interface Ethernet0/1/0
Hoboken(config-if)#exit
Hoboken(config)#interface FastEthernet0/1
Hoboken(config-if)#ip address 172.16.2.2 255.255.255.0
Hoboken(config-if)#exit
Hoboken(config)#interface FastEthernet0/0
Hoboken(config-if)#ip address 172.16.4.1 255.255.255.0
Hoboken(config-if)#exit
Hoboken(config)#interface Ethernet0/1/0
Hoboken(config-if)#ip address 172.16.3.1 255.255.255.0
Hoboken(config-if)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Hoboken#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Hoboken#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Hoboken(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
Hoboken(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2
Hoboken(config)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Hoboken#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Hoboken#
========== Dinamik ==========
Hoboken>enable
Hoboken#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Hoboken(config)#router rip
Hoboken(config-router)#network 172.16.0.0
Hoboken(config-router)#
Hoboken(config-router)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Hoboken#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Hoboken#
===============================
Routing 3
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Waycross
Waycross(config)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Waycross#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Waycross#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Waycross(config)#interface FastEthernet0/0
Waycross(config-if)#ip address 172.16.5.1 255.255.255.0
Waycross(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Waycross(config-if)#exit
Waycross(config)#interface FastEthernet0/1
Waycross(config-if)#ip address 172.16.4.2 255.255.255.0
Waycross(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up
Waycross(config-if)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Waycross#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Waycross#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Waycross(config)#ip route 172.16.3.1 255.255.255.0 172.16.4.1
Waycross(config)#ip route 172.16.1.1 255.255.255.0 172.16.4.1
Waycross(config)#ip route 172.16.1.1 255.255.255.0 172.16.2.1
Waycross(config)#
Waycross(config)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Waycross#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Waycross#
=============== Dinamik ====================
Waycross>enable
Waycross#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Waycross(config)#router rip
Waycross(config-router)#network 172.16.0.0
Waycross(config-router)#
Waycross(config-router)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Waycross#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Waycross#
=============================================
0 komentar:
Posting Komentar